Vaksinasi Anak di SMPK Giovanni Kupang, Demi Kesehatan Atau Untuk Masuk Sekolah ? Ini Penjelasan Peserta Didik Kelas 7

GivansJHS – Pemerintah menetapkan anak usia 12-17 tahun sebagai sasaran penerima vaksinasi covid-19 sesuai rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Sejak bulan Juli lalu, vaksinasi anak terus digencarkan pemerintah guna mengurangi dampak buruk dari infeksi virus yang terjadi.

Surat edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK. 02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil dan Anak Usia 12-17 menerangkan, vaksinasi covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun dengan menggunakan vaksin Sinovac dapat dilakukan di pos pelayanan vaksinasi covid-19, salah satunya di sekolah.

Berdasarkan hal di atas, Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Giovanni Kupang bekerja sama dengan Puskesmas Kupang Kota menggelar kegiatan vaksinasi bagi peserta didik. Sebanyak 143 peserta didik telah menerima vaksin untuk dosis pertama dan 130 peserta didik menerima vaksin untuk dosis kedua.

Ketua Satgas Covid-19 SMPK Giovanni, Karolus Kalesar, S.Pd., menjelaskan tujuan utama vaksin ini adalah pembentukan herd immunity. Anak-anak maupun remaja juga termasuk kelompok yang rentan terkena Covid-19. Terlebih, dengan adanya kasus Covid-19 varian delta menyebabkan tingkat risiko penularan Covid-19 terhadap anak meningkat.

“Ada orang yang mengalami Covid-19 tanpa gejala sehingga menjadi sumber penularan terutama pada klaster keluarga. Oleh karena itu, lembaga pendidikan SMPK Giovanni memandang, peningkatan imunitas bagi anak sangat penting, salah satunya melalui kegiatan vaksinasi,” jelas Karolus, disela kegiatan vaksinasi tahap dua, Rabu (13/10/2021).

Sementara itu, kordinator vaksinasi dari Puskesmas Kupang Kota, Jeni Nurmawati, SST, M.Kes., mengatakan, penggunaan vaksin bisa mengurangi dampak buruk dari infeksi virus karena sistem tubuh sudah mengenali virus terlebih dahulu.

“Harapannya ketika tubuh sudah mengenali virus maka tidak akan menyebabkan gejala yang berat dan mengurangi risiko yang berbahaya,” paparnya.

Ia juga mengatakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan penggunaan Sinovac pada anak usia 12-17 tahun. Penggunaan vaksin ini juga termasuk untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau difabel.

Sambungnya lagi, untuk kelompok di bawah umur 12-17 tahun saat ini masih terus dilakukan penelitian keamanan vaksin. Sehingga, protokol kesehatan harus diperhatikan untuk melindungi anak dari Covid-19.

Vaksin Demi Kesehatan atau Untuk Masuk Sekolah ?

Pertanyaan di atas coba dilontarkan tim media SMPK Giovanni kepada salah satu peserta didik penerima vaksin, Christian Thimoti Masu. Menurut peserta didik kelas 7C tersebut, vaksinasi yang paling utama adalah demi meningkatkan kesehatan.

“Menurut saya, vaksin itu untuk imunitas tubuh. Memang untuk kelancaran kegiatan di sekolah, tapi aktivitas kita bukan hanya di sekolah, tetapi di rumah, di lingkungan dan dimana saja kita berada. Jadi menjaga kesehatan itu penting,” tegasnya.

Anak yang akrab disapa Christian juga menyatakan bahwa dirinya tidak takut divaksin. Alasannya adalah karena sejak kecil hingga sekolah dasar, dirinya sudah terbiasa disuntik.

“Saya tidak takut divaksin karena dari bayi, kita kan sudah sering disuntik. Imunisasi sampai SD juga disuntik. Yang penting itu untuk meningkatkan kesehatan,” kata Christian.