
Kepala SMPK Giovanni Romo Joannes Paulus Bria, Pr.,S.Fil.,M.M., Ketua Komite Sekolah Drs. Paulus Kedang, M.M., perwakilan orang tua, guru dan peserta didik me-launching Giovanni Nature Hand Sanitizer.
GivansJHS – Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Giovanni Kupang merayakan Hari Guru yang diperingati secara nasional dengan menggelar kegiatan Pameran Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Jumad (25/11/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam kemasan budaya, seni dan ilmiah tersebut dihadiri Ketua Komite Sekolah, para orang tua wali, jurnalis beserta seluruh warga sekolah.
Dalam acara pembukaan, peserta didik menampilkan tarian tradisional, modern dance, dan sejumlah lagu yang diiringi Givans JHS Band.
Selepas seremonial, para undangan masuk ke ruang-ruang kelas untuk mengikuti pemaparan dan launching karya peserta didik Giovanni Nature Hand Sanitizer.
Kepala SMPK Giovanni Kupang, Romo Joannes Paulus Bria, Pr.,S.Fil.,M.M., menjelaskan bahwa SMPK Giovanni melaksanakan dua kurikulum yakni kurikulum merdeka untuk kelas 7 serta kurikulum 2013 untuk kelas 8 dan 9. Salah satu implementasi dari kurikulum merdeka adalah pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Anak-anak dibimbing dan berproses menuntaskan projek untuk menghasilkan sebuah karya. Namun pada intinya, tujuan dari P5 adalah membentuk lulusan yang kompeten dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila melalui penanaman pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitar peserta didik,” kata pastor yang karib disapa Romo Jobri.
Menurut Romo Jobri, kehadiran orang tua penting sebagai bentuk kolaborasi dalam membimbing dan membentuk karakter putera-puterinya khususnya penguatan nilai-nilai pancasila.
“Selamat bergembira di rumah belajar ini dalam momentum hari guru dan pameran karya. Mari kita berjalan bersama, bergandengan tangan membentuk putera-puteri kita menjadi generasi unggul,” tutupnya.

Peserta didik dalam kelompok melaksanakan projek pembuatan Hand Sanitizer
Kordinator Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMPK Giovanni, Jacobus S. Boleng, S.Pd., M.Hum., merincikan ada enam dimensi P5 yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Dalam pelaksanaan P5, Jacobus menerangkan, SMPK Giovanni berpedoman pada delapan tema yang dikembangkan dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional antara lain, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi, kewirausahaan dan kebekerjaan.
“Sekolah pada semester ini telah dan akan melaksanakan projek untuk beberapa tema misalnya, tema gaya hidup berkelanjutan, anak-anak membuat kerajinan dari sampah plastik atau barang-barang bekas. Tema bhineka tunggal ika, anak-anak diintegrasikan dalam pentas budaya untuk menampilkan lagu dan tarian dari daerahnya masing-masing sehingga anak-anak bisa bangga dan menghargai keberagaman Indonesia,”
“Tema Kearifan lokal, anak-anak terlibat dalam penelitian ilmiah tentang bagaimana masyarakat adat Boti TTS melestarikan alam. Tema suara demokrasi, anak-anak diarahkan masuk dalam ruang demokrasi pemilihan ketua Osis melalui tahapan-tahapan musyawah dan demokrasi dengan memanfaatkan teknologi digital,”
“Tema bangunlah jiwa dan raganya, sekolah melaksanakan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar dan Jambore untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan kemandirian. Selanjutnya unutk tema kewirausahan dan kebekerjaan sekolah menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan untuk membentuk jiwa entrepreneurship dan kesiapan mereka menghadapi dunia kerja yang membutuhkan keterampilan,”
“Salah satu produk yang dihasilkan dari pelatihan kewirausahaan adalah Giovanni Nature Hand Sanitizer yang di-launching hari ini,” kata Jacobus.
Ia melanjutkan, setelah berhasil menerbitkan buku antalogi puisi siswa berjudul “Senandung Rindu Untuk Guru,” pada semester ini sekolah juga akan memfasilitasi penerbitan buku antalogi cerpen siswa bertema “Gaya Hidup Minim Sampah.” Program ini menurutnya, merupakan implementasi dari tema gaya hidup berkelanjutan.

Salah satu peserta didik, Rishandy Sau sedang mempresentasikan materi P5 dan prosedur pembuatan Hand Sanitizer dari bahan alami kepada orang tua/wali yang hadir di kelasnya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Hand Sanitizer antara lain, jeruk nipis, daun jeruk, daun sirih, lidah buaya dan sereh.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Drs. Paulus Kedang, M.M., menyampaikan terima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada pihak sekolah yang terus berinovasi membina dan membentuk karakter anak melalui aneka kegiatan.
“Bertepatan dengan hari guru yang dirayakan secara nasional, kami meyampaikan terima kasih kepada bapak ibu guru yang telah mendedikasikan hidup melalui ilmu, keterampilan, waktu, tenaga, keringat bahkan air mata untuk anak-anak bangsa,” ujar Paulus.
Berkaitan dengan pameran karya P5, Paulus mengatakan nilai-nilai kehidupan yang tertuang dalam lima butir Pancasila harus terus ditanamkan dalam jiwa dan raga anak-anak.
“Hari ini anak-anak memamerkan karya Hand Sanitizer yang diproses dari bahan-bahan alami dan dikerjakan secara kolaborasi semua komponen untuk kepentingan masyarakat luas. Proses tersebut tentunya memuat nilai-nilai Pancasila seperti mengakui kebesaran Tuhan yang telah menciptakan bahan-bahan alami yang digunakan, semangat bermusyawarah dan gotong royong dan tentu saja kepedulian sosial,” kata Paulus.
Paulus memberikan apresiasi kepada pihak sekolah yang tidak hanya mendorong anak-anak agar mampu mengembangkan kreatifitas dan inovasi, tetapi juga turut menguatkan karakter yang didasari pada nilai-nilai Pancasila. Ia berharap kegiatan P5 terus diimplementasikan agar SMPK Giovanni mampu menghasilkan produk lulusan yang memiliki keseimbangan antara kompetensi pengetahuan, keterampilan dan karakter. (AHR)